Fenomena Akhir Tahun

Refleksi Kehidupan
2



Lupakan sejenak hiruk pikuk menjelang pergantian tahun kali ini, mulai dari rencana  untuk begadang kumpul bersama keluarga sambil menunggu pukul 00.00 Wib sambil bakar-bakar ayam atau ikan, memasang kembang api, meniup terompet, dan masaih banyak kegiatan berbalut maksaiat lainnya. Semua itu dilakukan dan dianggap lumrah saja. Dan yang paling parahnya lagi ummat muslim lah yang kebanyakan melaksanakan kegiatan tersebut. Semoga kita dan keluarga sekalian tidak berminat dan berniat untuk melaksanakannya.

            Ya, begitulah fenomena yang terjadi setiap malam pergantian tahun.

Sedikit sekali orang yang mengadakan perenungan kembali terhadap kesalahan dan dosa yang telah ia perbuat selama setahun lalu, dan memikirkan apa rencana strategis yang akan dilakukan nya untuk tahun berikutnya, mereka justru ber eforia, senang gembira dan hura-hura. Padahal sebenarnya tidak lah begitu. 

Kalau mau dikaji lebih dalam lagi, betapa banyaknya kerugian yang diakibatkan dari perayaan malam tahun baru yang berlebihan, mulai dari banyaknya sampah yang terkumpul akibat perilaku tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, dan konon katanya di Jakarta, hasil sampah yang terkumpul akibat malam tahun baru mencapai 85 ton. (Kompas 01 Januari 2015). 

Moment seks bebas bebas bagi para muda mudi sangat rentan terjadi. Berita dari salah satu Koran Nasional menyatakan bahwa menjelang malam tahun baru, penjualan alat kontrasepsi ludes terjual. Tidak bisa dibayangkan mau dikemanakan nasib dan moral bangsa ini.

Polusi suara dan polusi udara jelas terjadi ketika malam tahun baru, ribuan orang berkumpul di suatu tempat untuk menyalakan kembang api. Pencemaran udara pasti terjadi oleh karena jutaan gas karbon yang disumbangkan oleh petasan dan mercon.  Dan parahnya lagi ini dijual secara bebas di banyak pinggiran jalan.

Kondisi jalan raya yang macet, padat merayap dipenuhi oleh orang yang akan melakukan parade keliling kota. Pelanggaran lalulintas pasti terjadi minilmal banyak yang tidak pake helm. Dan menerobos lampu merah. Hehe. 

Dan yang pasti banyak nya orang begadang pada malam tahun baru. Akan mengakibatkan menurunnya produktivitas di awal tahun. Mestinya tahun baru adalah semangat baru, tapi lihat lah kenyataan nya , sholat subuh pun kesiangan, atau jangan-jangan tidak sholat sama sekali. Akibat begadang semalaman.

Paling tidak itulah kerugian-kerugian yang umum diketahui orang, tapi masih saja dikrjakan. Sebenarnya tidak ada satu celah pun yang bisa dijadikan dalil atau alasan untuk melakukan kegiatan diatas. Biarlah individu dan kelompok yang  memiliki otoritas saja yang mengharamkan perayaan malam tahun baru.

Salut dengan, berbagai masjid, ormas dan komunitas lainnya yang mengadakan kegiatan positif dalam merayakan tahun baru. Banyak kegiatan keagamaan seperti dzikir semalam suntuk, muhasabah, ceramah agama yang dilakukan ketika malam tahun baru. Walau peminatnya tidak sebanyak orang yang berkumpul di tanah lapang untuk membakar petasan. Tapi Alahamdulillah masih ada kegiatan religius  untuk menguatkan spiritual ummat ini. Harusnya ummat ini lebih cenderung dan meramaikan kegiatan ini.

Nah sekarang, mau pilih yang mana??

Mumpung waktunya belum tiba, tulisan sederhana ini diharapkan mampu memberikan sedikit pertimbangan kepada kita tentang kegiatan apa yang akan kita pilih nanti malam. Atau paling tidak sekedar mengingatkan kembali kepada kita.
Semoga.

Posting Komentar

2Komentar

Posting Komentar