Jejak Awal Masuknya Islam di Nusantara

Refleksi Kehidupan
0
Jejak Awal Masuknya Islam di Nusantara

Banyak pihak yang menggugat dengan sedikit nada marah ketika Presiden Jokowi meresmikan Barus sebagai titik nol Islam Nusantara. Keputusan sepihak tersebut mengundang sejumlah asumsi negatif, bahkan sampai ada yang beranggapan bahwa penetapan Barus sebagai tempat awal masuknya Islam bukanlah berdasarkan fakta sejarah, melainkan karena kuatnya hasutan dari para pembisik istana.

Untuk tidak bermaksud ikut-ikutan menggugat persoalan yang sebenarnya sudah sejak lama di perdebatkan, hari ini (27/12/2017) aku berkesempatan mengunjungi, menyaksikan dan mengklarifikasi langsung ke makam Sultan Malik As-Saleh di Gampong Bringin, Kecamatan Samudra, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

Berdasarkan keterangan dari Juru kunci sekaligus penjaga makam ditambah dengan beberapa literatur primer, kusimpulkan bahwa kerajaan Samudara Pasai telah dimulai sejak paruh pertama abad ke-7 H/13 M. Hal ini diperkuat dengan penemuan tiga buah batu nisan yang menunjukkan data yang sama.

Singkat kata, diam-diam kuberanikan untuk menanya bagaimana respon masyarakat soal penetapan Barus sebagai tempat awal masuknya Islam di Nusantara, dari enam orang informan, masing-masing merasa tidak setuju dan protes dengan nada agak marah.

Aceh sebenarnya kalah cepat meloby pemerintah untuk segera menetapkan Pasai sebagai tempat awal masuknya Islam. Selain kalah cepat, Aceh nampaknya kurang peduli terhadap situs-situs sejarah Islam. Alih-alih melakukan penelitian, untuk merawat peninggalan sejarah saja susah. Begitu kesanku ketika mengunjungi Pasai Sore tadi.

Begitulah sejarah, sering kali dimanipulasi oleh pengusa, sehingga hal yang sesungguhnya fakta menjadi kabur, bahkan binasa tanpa sisa.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)