Setelah perencanaan, fungsi manajemen yang kedua adalah
pengorganisasian. Dalam definisi yang
sederhana, pengorganisasian dimaknai dengan pembagian tugas, "siapa
mengerjakan apa". Dengan demikian, rencana yang sudah disusun, harus
ditentukan siapa orang yang bertanggung jawab menyelesaikannya. Tentu saja
harus sesuai dengan kompetensi masing-masing. Itulah mengapa di setiap instansi
selalu ada asisten, staf ahli, kepala bidang, dan apalah namanya yang fungsi
mereka sama, yakni sewaktu-waktu mendapatkan tugas dari atasan harus siap.
Dalam konteks ibadah Ramadan, banyak hal yang sudah kita
rencanakan sebelumnya, baik yang bersifat rutinitas keduniawian maupun dalam
rangka menabung pahala menghidupkan berbagai amaliah puasa. Tentu saja tidak
akan maksimal jika mengerjakan dua hal secara bersamaan dan dalam waktu yang
sama pula. Karena itu lah penting mendelegasikan tugas-tugas yang sebenarnya
tidak terlalu substantif. Dalam hal ini, agaknya rutinitas duniawi, mana yang
mungkin diwakilkan, wakilkan saja. Agar momentum panen pahala ini dapat
dimaksimalkan.
Tulisan ini tentu tidak bermaksud untuk mendikotomi
kepentingan dunia dan akhirat. Sebab dua-duanya harus mendapat porsi yang
seimbang. Akan tetapi, momentum sebulan ini hendaknya dijadikan untuk lebih
tendensius kepada orientasi akhirat.
Indikatornya jelas, hampir di semua instansi melakukan
perubahan jam kerja. Jam masuk lebih lama dan pulang lebih awal. Pesan
pentingnya adalah agar orang-orang yang berpuasa bisa tetap fokus beribadah.
Bukankan secara kuantitatif ini juga hanya sebulan, sebelas bulan sebelumnya
atau sesudahnya kita kembali lagi bekerja mengejar dunia, menuju kampung
akhirat yang lebih kekal dan abadi.