Ada dua situasi yang akan Allah kabulkan
doa seorang hamba: ketika terzalimi dan saat berpuasa. Hati-hati saat menzalimi
orang, kalau bisa jangan pernah berniat apalagi melakukannya. Sekalipun orang
yang dizalimi itu tidak membalas, tapi hatinya mengutuk, menyumpah serapah dan
besar kemungkinan doanya akan didengar Allah.
Banyak-banyak lah berdoa ketika berpuasa,
terutama saat berbuka. Jangan berhenti pada lafal Allahumma laka sumtu...,
tambah lagi, minta sebanyak-banyaknya. Sekiranya ada hal penting atau hajat
yang belum kesampaian, fokuskan doanya, tingkatkan frekuensinya. Insyallah.
Memang, cara Allah mengabulkan doa
bermacam-macam. Ada yang langsung diberi, cash. Sebab yang memintanya
sangat butuh. Ada pula yang lama baru diberi, sebab sipeminta belum layak
menerimanya.
Ada juga yang ditunda sampai ke akhirat
kelak, di dunia ini sama sekali tidak dikabulkan. Tetapi siapa sangka, doa-doa
yang tertunda itu akan dikonversi menjadi pahala kebaikan yang akan dipanen
oleh seorang hamba itu. Sehingga nanti, di akhirat kelak ada seorang yang
merasa heran dengan amalannya yang sangat banyak, jauh dari perkiraannya.
Semula ia menduga pastilah ia akan masuk neraka, oleh karena selama di dunia
kejahatan yang dilakukan lebih banyak dari kebaikan.
Tetapi, saat hari penentuan itu tiba, Allah
menakdirkannya masuk ke dalam surga. Tahu mengapa? Sebab ia sabar menanti
doanya, kesabarannya itu kemudian diakumulasi menjadi pahala yang tak terhingga
dan menyebabkannya masuk surga.
Ramadhan ini bulan memperbanyak doa, minta
lah apa saja, jangan lupa minta sesuai skala prioritas, sesuai dengan
kebutuhan. Semakin sering didoakan, semakin besar peluangnya dikabulkan.