Selama ini di
depan kami
Terus kalian
singkat-singkat pancasila
Karena kalian
takut ketauan
Sila-sila yang
kalian maksud
Sila-sila yang
kalian anut
Tidak sebagaimana
yang kalian tatarkan
Kepentiangan-kepentingan sempit sesaat
Telah terlalu jauh menyeret
kalian
Makna pancasila
kalian pun selama ini adalah:
KESESATAN YANG
MAHA PERKASA
KEBINATANGAN
YANG DEGIL DAN BERADAB
PERSETERUAN
INDONESIA
KEKUASAAN YANG
DIPIMPIN OLEH NIKMAT KEPENTINGAN
DALAM
KEKERABATAN/PERKAWANAN
KELALIMAN SOSIAL
BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Dan
sorga kamipun menjadi neraka
Di depan dunia
Ibu pertiwi menangis memilukan
Merah putihnya
di cabik-cabik
Anak-anaknya sendiri bagai serigala
Menjarah dan memperkosanya
O,
Gusti kebiadaban apa ini?
O, azab apa ini?
Gusti,
Sampai memohon ampun kepada
Mu pun kami tak berani lagi
(K.H.A. Mustofa Bisri, 1998)
Adalah sangat disayangkan bahwa belakangan ini banyak kelompok-kelompok
yang tidak bertanggugjawab ingin mengganti ideologi pancasila dengan konsep lain.
Mereka berdalih bahwa selama tujuh puluh tahun lebih Indonesia merdeka, dan sudah setua itu
pula pancasila dijadikan dasar Negara
belum mampu menyahuti keadilan bagi seluruh masyarakat, bahkan keadilan itu sendiri di
injak-injak. Kalau kita kembali kepada sejarah, ini bukanlah hal yang aneh dan sesuatu
yang baru, sehari setelah pancasila selesai di konsep, maka dari sekelompok orang
memprotes kesepakatan tersebut agar di
rubah menjadi lebih pluralis dan bisa mewakili semua suku bangsa yang ada di tanah
air. Akhirnya dengan kearifan para founding fathers Bangsa ini bisa mengakomodir berbagai perbedaan-perbedaan tersebut.
Pancasila sebenarnya merupakan konsep
yang ideal sesuai dengan tipologi orang Indonesia dan telah pula menjadi dasar
Negara yang baku, karenanya tidak pantas jika ada yang berkenan merubahnya.
Tetapi kita harus akui juga bahwa masih banyak sila yang dikangkangi secara terang-terangan,
masalah keadilan misalnya, yang hanya tajam kebawah tapi tumpul keatas, lengkapnya masalah-masalah
yang dimaksud ada pada bait-bait puisi diatas. Jadi bukan pancasilanya yang
salah dan harus di rubah, tetapi orang yang berwenag menerapkan pancasila itu yang
harus di rubah dan berubah.
Sama halnya dengan puasa,
pada tataran ideal puasa seharusnya mampu menjadi benteng,
menahan diri dari berbagai tindakan-tindakan yang tidak dan kurang terpuji,
tetapi pada tataran faktual banyak juga kita saksikan bahwa puasanya tersebut tidak berdampak apa-apa,
justru malah menjadikannya modus untuk melakukan kejahatan. Hadir kemesjid dengan tujuan mencuri misalnya. Jadi sekali lagi,
bukan puasanya yang salah, tetapi orang yang melaksanakannya yang
kurang memahami esensi dari puasa itu.
happyluke.com | thtopbet.com | Online Betting Site | Gambling
BalasHapusLived on to other 바카라 sites and now you can bet on sports, happyluke games, or sporting events. The online sports betting company lives 11bet up to its name,