KUSANGKA
Kusangka
cempaka kembang setangkai
Rupanya melur
telah diseri
Hatiku remuk
mengenangkan ini
Wangsangka dan
was-was silih berganti
Kuharap cempaka
baharu kembang
Belum tahu
sinar matahari
Rupanya teratai
patah kelopak
Dihiggapi
kumbang berpuluh kali
Kupohonkan
cempaka
Harum mulai
terserak
Melati yang ada
Pandai tergelak
Mimpiku seroja
terapung di paya
Teratai putih
awan angkasa
Rupanya mawar
mengandung lumpur
Kaca piring
bunga renungan
Igauanku
subuh,impianku malam
Kuntum cempaka
putih bersih
Kulihat kumbang
keliling berlagu
Kelopakmu
terbuka menerima chembu
Kusangka hauri
bertudung lingkup
Bulu mata
menyangga panah asmara
Rupanya merpati
jangan dipetik
Kalau dipetik
menguku segera
T. Amir
Hamzah
Sebagai keturunan
yang berasal dari kolaborasi antara Batak dan Jawa, aku tidak sepenuhnya
memahami kosa kata melayu. Betapa pun sesungguhnya aku sering bergaul dan berteman
dengan banyak orang melayu, tetapi adalah benar bahwa memahami bahasa melayu
tidak sesederhana memahami bahasa Jawa dan Batak. Begitu juga dengan bait-bait
puisi karya T. Amir Hamzah diatas yang banyak menggunakan bahasa melayu
‘klasik’ khas Tanjung Pura membuatku semakin tak paham. Tetapi aku percaya
bahwa persoalan bahasa adalah persoalan kebiasaan dan adaptasi dengan
lingkungan yang jika semakin sering di praktikkan maka akan semakin lancar
mengucapkan.
Paling tidak yang
kupahami dari puisi diatas adalah kekecewaan seseorang terhadap kehampaan yang
di perolehnya setelah terlalu serius mengharapkan sesuatu yang tak juga kunjung
datang. Memang begitu lah, jika kita terlalu berharap maka konsekwensi logisnya
adalah kecewa. Berharap sih boleh-boleh saja, tetapi tidak boleh terlalu
mengharap. Pada saat-saat Ramadhan seperti ini biasanya banyak orang-orang yang
berpuasa mengharap agar pahala puasanya di terima Allah, tetapi yang ada justru
kebalikannya. Pahala yang di harap lapar dan dahaga yang di terima. Lebih
celaka lagi banyak yang berpuasa tetapi tega melakukan dosa.
Dalam konteks ini,
sebenarnya jauh-jauh hari Rasulullah Saw telah mengingatkan kita semua. “Berapa
banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya
kecuali hanya lapar dan haus saja”. kita tidak ingin menguraikan
siapa-siapa saja yang masuk kedalam golongan hadis tersebut. Tetapi paling
tidak bagi orang-orang yang berpuasa dan tidak bisa mengendalikan dirinya,
termasuk lah ia. Sekali lagi yang perlu kita pahami bahwa esensi dari puasa
adalah pengendalian diri. Yaitu kesadaran sepenuhnya bahwa dirinya tengah
berpuasa. Dengan begitu, hal-hal yang dapat membatalkan puasa atau mengurangi
pahala puasa tidak akan ia kerjakan.
Harrah's Cherokee Casino & Hotel - MapYRO
BalasHapusFind your way 토토 around the casino, find where everything is located with the most ventureberg.com/ up-to-date information herzamanindir about Harrah's Cherokee Casino & Hotel in 출장샵 Cherokee, 1등 사이트 NC.