Ada Hadis Qudsi yang menyatakan bahwa: “Semua
amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan
membalasnya” (HR. Muslim). Hadis ini mengisyaratkan betapa keutamaan puasa
Ramadan sangat besar. Sebab, secara langsung dan khusus dipersembahkan untuk
Alla swt. dan mendapat ganjaran langsung dari-Nya.
Tidak juga berarti bahwa Allah perlu dengan
puasa yang kita lakukan. Ada sekitar 2 milliar lebih kurang orang Islam di
dunia ini, sekiranya satupun di antara mereka tidak melaksanakan puasa, Allah
akan tetap menjadi Allah tanpa berkurang sedikitpun kekuasaannya. Andaikan di
dunia ini tidak ada lagi satupun orang yang salat, Allah tetap Allah. Lebih jauh
lagi, sekiranya tidak ada lagi manusia yang beriman dan mau menyembah Allah
maka tidak akan mempengaruhi eksistensi dan legalitas-Nya sebagai Tuhan.
Kembali ke judul, bahwa puasa menjadi
ibadah yang sangat istimewa sebab sifatnya sangat rahasia. Hanya seorang hamba
dan Allah saja yang tahu. Kalau ingin bersandiwara, puasalah ibadah yang paling
memungkinkan. Syahadat, jelas diucapkan dan ada ikrar yang keluar dari lisan. Salat
juga demikian bagaimana mungkin berpura-pura salat, gerakannya jelas,
rukun-rukunya juga jelas. Zakat pun demikian ada sejumlah harta yang disisihkan
untuk didistribusikan kepada yang berhak menerimanya. Haji apalagi, jelas waktu
dan tempat pelaksanaannya. Adapun puasa, rukunnya hanya dua: niat dan imsak (menahan
dari hal-hal yang membatalkan puasa). Niat letaknya dalam hati dan sangat
tersembunyi. Sedangkan menahan, sifatnya sangat individual.
Bisa saja, atau sangatlah gampang kita
diam-diam minum air saat mengambil wudhu’, apalah susahnya mengambil makanan di
dalam kulkas kemudian mengunci kamar dan menghabiskannya di sana. Soal penampilan,
bisa saja diatur dengan berpura-pura lemas, bibir dilap kering, bicara dengan
nada pelan dan lain sebagainya. Pendeknya, gampang sekali dimanipulasi. Tetapi mengapa
tidak kita lakukan?. Sekalipun peluang itu ada, tetapi iman kita menolak
melakukannya. Itulah kekuatan puasa.
Dengan niat yang kuat, orang yang terlambat
sahur, bisa tahan lebih kurang 13 jam tidak makan, tidak minum, biasa saja. Tidak
ada keluhan penyakit atau sejenisnya. Beda dengan hari biasanya, orang yang
sudah sarapan pagi, lalu kebetulan terlambat sedikit waktu makan siang, terasa
sekali ada yang kurang bahkan bagi orang tertentu secara langsung berdampak
bagi kesehatannya. Sekali lagi, itulah kekuatan puasa.
Puasa adalah ibadah rahasia yang berhasil
ditahan seharian, tetapi menjadi tidak rahasia (riya) saat berbuka
dengan menampakkan hidangan mewah baik secara langsung maupun melalui perantara
status di media sosial. Tidak lagi menjadi rahasia, ketika menampakkan ibadah
tarawih dengan maksud mendapat pujian misalnya, baik sebagai audiens ataupun sebagai
ustaznya.