Ramadan Bulan Tadabbur Al-Qur’an

Refleksi Kehidupan
0

 


Ramadan identik dengan bulan Al-Qur’an. Karena memang Al-Qur’an diturunkan pertama kali pada tanggal 17 Ramadan dan setiap tahunnya diperingati dengan peristiwa Nuzul Qur’an. Di bulan ini, semangat orang-orang yang berpuasa untuk membaca Al-Qur’an sangat tinggi. Masjid-masjid bahkan sampai tengah malam tidak sepi dari bacaan Al-Qur’an, sebagaian masjid lainnya bahkan ada yang melanjutkan setelah subuh sampai menjelang duha. Kebiasaan ini tentu baik dan tidak salah.

Membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan sangat dianjurkan. Sebab, pahalanya akan dilipatgandakan. Karenanya, banyak orang yang mengejar kuantitas dengan berlomba-lomba mengkhatamkan Al-Qur’an. Konon, kata Imam Syafi’i bahwa hak dari Al-Qur’an untuk dikhatamkan adalah sejumlah umur dari seorang Muslim. Dengan demikian, Muslim yang baik adalah mereka yang mengkhatamkan Al-Qur’an setidaknya setahun sekali, dan momentum yang paling tepat adalah saat Ramadan seperti ini.

Selain mengkhatamkan Al-Qur’an, ada pula sebagian kecil di antara mereka yang berupaya memperbaiki kualitas bacaan Al-Qur’annya dengan cara bertadarus. Sebagian kecil lagi, berupaya membaca Al-Qur’an dengan terjemahannya bahkan sampai kepada tafsirnya. Ada pula yang secara serius melakukan penelitian Al-Qur’an kemudian menuliskannya.

Memang umat Islam perlu serius memperbaiki kualitas bacaan Al-Qur’an mereka tidak hanya dari sisi tajwid dan fasahah saja. Tetapi bagaimana umat Islam bisa memahami apa yang mereka baca untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Masjid-masjid kita perlu membuat program khusus selain dari tadarus Al-Qur’an juga bagaimana membuat kajian-kajian khusus  tafsir Al-Qur’an. Para akademisi dan intelektual Muslim juga perlu melakukan kajian-kajian serius tentang bagaimana Al-Qur’an dapat dijadikan sebagai inspirasi kehidupan.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)