Sabtu, 23 Januari 2016

Sejauh mana anda berkorban?


Sesungguhnya apa yang kita capai dan rasakan hari ini adalah akumulasi dari semua pengorbanan dan kerja keras kita. jika hari ini kita merasa berhasil maka itu karena kita telah banyak berkorban.  Jika ternyata adalah sebaliknya maka itu juga merupakan hasil dari pengorbanan  kita. ya pengorbanan apa saja, waktu, tenaga, perasaan, materi dan lainnya. Sederhananya pengorbanan itu adalah sesuatu yang  kita berikan, habiskan atau relakan untuk mendapatkan sesuatu.

Misal, untuk mendapat gelar sarjana tidak lah mudah. Banyak biaya yang dikeluarkan, banyak waktu yang dihabiskan, begadang semalaman, kadang sampai sakit juga dirasakan. Tapi setelah wisuda, semuanya terbalaskan. Mengapa ada orang yang terlambat menyelesaikan perkuliahan?. Karena pengorbanannya kurang maksimal.

Demikian juga ketika hendak mendapatkan pasangan hidup yang sesuai dengan selera kita. banyak pengorbanan yang harus kita berikan kepadanya, jika tidak maka mustahil dia akan kita dapatkan. Korban materi, waktu, perhatian dan mungkin termasuk kemauan kita untuk berdoa agar dipersatukan dengannya. Sekarang, mengapa ada orang mendapatkan jodoh yang tidak sesuai dengan harapannya, atau bahkan tidak mendapatkan jodoh sama sekali? Lagi-lagi karena kurangnya pengorbanan. 

Begitulah seterusnya, pengorbanan kita berbanding lurus dengan apa yang kita dapatkan.

Masalahnya sekarang adalah banyak orang yang tidak mau berkorban tetapi mengharap hasil yang maksimal. Sangat tidak pantas. Hidup ini tidak semudah membuat mie instant yang tinggal menuangkan air panas lalu menambah bumbu dan selesai untuk dihidangkan. Hidup ini kejam, keras dan penuh onak duri sebagai rintangan. Jangan harap hasil yang maksimal tanpa pengorbanan yang maksimal pula.

Terahir. Anda mau masuk surga? Sejauh mana pengorbanan anda untuk agama Allah? Tidak mungkin masuk surga jika anda hanya berinfak ke masjid dengan uang pecahan 5000 rupiah. Atau katakana lah, jika anda berinfak 2M atau 2T sekali pun. Sunggguh surga Allah itu terlalu mahal. Atau anda masih berharap masuk surga dengan modal shalat dan amal ibadah yang anda kerjakan selama ini yang cenderung kurang khusyu’ dan ikhlasnya dipertanyakan?. Kalau bukan karena rahmat Allah, tidak kan mungkin kita masuk ke surgaNya dengan amalan kita yang boleh dikatakan ala kadarnya.