Pertama,
saya ingin sampaikan selamat kepada Pak Kapolri yang baru Jendral Pol. Drs. H.
M. Tito Karnavian, M.A, PhD yang telah dilantik semalam oleh Presiden Joko
Widodo dan tadi pagi telah selesai upacara serah terima jabatan dengan Jendral
Pol. (Purn) Drs. Badrodin Haiti. Semoga mampu menjalankan amanah yang diemban,
kami menanti gebrakan baru dan revolusi di tubuh Polri.
Tentu
untuk menjadi pucuk pimpinan sekaliber Kapoli memerlukan perjuangan yang berat.
Saya yakin beliau sudah melewati proses yang cukup panjang dan melelahkan.
Tentu banyak juga pengorbanan dan kerja keras serta prestasi yang sudah
ditorehkan.
Diawali
dari karir beliau sebagai lulusan terbaik Akademi Kepolisian tahun 1987, menjadi
Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya, kepala BNPT hingga sekarang menjadi
Kapolri sudah cukup membuktikan bahwa pengalaman beliau tidak diragukan lagi.
Ini sekaligus membuktikan bahwa karir beliau melejit bak roket. Memang
pengalaman ini mutlak harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Keberanian
beliau untuk menegakkan hukum yang tak pandang bulu, menonjol dalam menangani
kasus terorisme, membongkar konflik poso dan sering ditugaskan Negara keluar
negeri untuk mengikuti berbagai Kursus dan pelatihan menambah pengakuan publik
bahwa beliau kaya akan prestasi. Demikian juga gelar MA dan PhD yang
disandangnya menambah syarat bahwa seorang pemimpin harus cerdas. Dan ini
memang diakui tidak hanya pada lembaga Kepolisisan tapi pada banyak orang juga
mengatakan demikian.
Sudahlah,
panjang ceritanya jika kita membongkar riwayat hidup beliau, tentu butuh waktu
lebih setahun untuk menuliskannya, bahkan kalau dikumpulkan bisa jadi sebuah
buku.
Yang
penting bagi kita adalah bagaimana mengambil pelajaran pada setiap peristiwa,
karna sesungguhnya disana banyak pesan dan tersirat berbagai pengajaran.
Setidaknya pelajaran itu adalah: bahwa untuk menjadi pemimpin tidak melulu
senioritas, faktanya beliau menjadi Kapolri melangkahi empat generasi. Tidak selamanya yang senior
itu lebih baik dan pantas. Junior pun, kalau memiliki kualifikasi dan kapasitas
tidak ada salahnya. kemudian untuk menjadi pemimpin harus memiliki Track record yang baik, cerdas,
berprestasi dan kombinasi antara Pengalaman dan lapangan. Butuh proses yang
panjang bukan pemimpin “ujuk-ujuk” atau dadakan. Saya kira peristiwa hari ini
menjadi catatan baru dalam sejarah dan semoga lembaga dan instansi yang lain
mampu mengikuti.
Selamat
datang pemimpin muda, bangsa ini menunggu anda.