Selasa, 01 Desember 2015

SIKAP BOS SEJATI




Tulisan kali ini mencoba mengklasifikasikan sifat-sifat yang dimiliki oleh bos sejati, apakah anda masuk nominasi  bos sejati?.  Tak usah terlalalu cepat mengklaim diri anda sebelum membaca habis tulisan ini.
Pernah terbaca saya buku “Real Bosses Don’t Say Thank You”  kira-kira terjemahan bebasnya adalah (Bos Sejati Pantang Mengucapkan Terimakasih) yang ditulis oleh Ellen Nevis, sebuah ungkapan yang terdengar  arogan,  namun bila ditelusuri lebih jauh akan ada makna filosofis disana.
Bos sejati mengetahui  pentingnya menjaga jarak yang tepat antara dirinya dan bawahannya sepanjang waktu. Hal ini penting bila ia hendak menjaga suasana keobyektifan yang pantas. Bila ia mengijinkan berkembangnya suatu keakraban, maka bos sejati itu mengetahui  bahwa bawahannya  akan mengira ia lemah. Malah, mereka tidak mustahil akan mencoba mengambil keuntungan dan kelemahan ini dan menggunakannya untuk kepentingan mereka sendiri.
Untuk menjaga jarak yang wajar, bos sejati selalu menunjukkan sikap yang pantas. Berarti dia harus bertindak:
1.      Bos sejati tidak pernah menunjukkan keakraban dengan bawahannya. Ia tidak hanya menghindari interaksi social dengan mereka, tapi juga tidak pernah menyapa nama mereka. (umumnya ia tidak ingat nama mereka).
2.      Bos sejati bersikap tidak bersahabat dengan bawahannya. Jika ia sedikit lebih menyenangkan atau ramah terhadap salah satu bawahannya daripada bawahan yang lain, maka ia mungkin akan dituduh pilih kasih.
3.      Bos sejati tidak pernah mengakui ada sesuatu yang tidak mereka ketahui. Bos sejati bertindak seakan-akan ia mengetahui segala sesuatu. Bila ia tidak mempunyai banyak data dan fakta atau tidak sepenuhnya yakin akan suatu jawaban, bos sejati tau caranya berlagak. Bos sejati juga tidak takut orang lain menetahui bualannya itu. Lagipula ia meragukan bahwa bawahannya secerdas itu. Tapi, sekalipun bualannya diketahui. Ia masih dapat membual lagi, bahkan kali ini dengan lebih meyakinkan.
4.      Bos sejati tidak pernah meminta maaf. Bos sejati bebas dari kebutuhan untuk mengekspresikan penyeslan berdasarkan fakta bahwa dia adalah bos sejati.
5.      Bos sejati tidak pernah menunjukkan terimakasih dalam bentuk apapun. Ia mengetahui bahwa bawahannya digaji dan dibayar dengan baik berdasarkan perhitungannya, untuk melakukan semua tuga mereka. Pernyataan terimakasih yang lebih dari itu tidak perlu.
6.      Bos sejati tidak pernah mengijinkan humor disela-sela pekerjaan. Ia mempunyai pekerjaan terlalu banyak, yang harus ditanggapi dengan serius, sehingga tidak memungkinkan untuk bertindak semberono. Menjadi bos sejati bukanlah masalah yang harus diisi dengan tawa. Disamping itu bos sejati mengetahui bahwa tertawa dan tersenyum membutuhkan pengeluaran energi yang lebih baik jika dipakai untuk hal lain.
7.      Bos sejati tidak pernah menunjukkan perasan kasih atau perhatiannya. Ia tidak pernah menaruh perhatian terhadap bawahannya sebagai manusia, mahluk hidup yang unik. Bos sejati mengetahui bahwa sentimen seperti ini sama sekali tidak pada tempatnya bila diterapkan dilingkungan bisnis. Satu-satunya perhatian yang ditunjukkan bos sejati terhadap bawahannya adalah apa mereka telah menyelesaikan pekerjaannya?. Jika tidak, mengapa?
8.      Bos sejati tidak pernah mengakui bahwa ia salah. Untungnya, ia tidak pernah salah.
Inilah karakteristik bos sejati menurut Ellen Nevis, tentu tidak sepenuhnya benar, tapi juga tidak sepenuhnya salah. Hanya saja butuh sedikit perenungan untuk mampu mencerna sifat yang terkesan arogan yang dimiliki oleh bos sejati diatas. Tapi kedelapan sifat diatas memang menggambarkan sifat bos sejati yang paripurna
Nah, sekarang silahkan anda jawab pertanyaan saya pada mukaddimah tadi. Apakah anda termasuk kategori bos sejati? Kalau iya, saya ucapkan selamat. Kalau tidak anda harus banyak belajar ilmu leadership lagi.
Semoga.