Tasawuf: Dekat dengan Allah
Mari
sejenak kita berilustrasi,
“Andai kita dekat
dengan lurah, maka semua urusan administratif dikelurahan akan gampang, e-KTP, Kartu
Keluarga dalam hitungan menit bisa selesai ditempat.heheh… bukan mengada-ada
ini fakta. Andai kita dekat dengan Walikota, maka semua urusan yang berkaitan
ditingkat kota akan mudah terselesaikan, bahkan tak hanya itu saja sejumlah program
dan proyek kita akan ikut ‘kecipratan’. Lebih jauh lagi, andai kita kenal dekat
dengan bapak presiden Jokowi, mungkin kita sudah diangkat jadi menteri, walau
tidak terlalu memiliki kualifikasi yang memadai”.
Sudahlah tak perlu diteruskan lagi. Saya hanya
ingin sampaikan bahwa betapa pentingnya kedekatan dengan seseorang, membangun
relasi dan menjaga pertemanan dengan tulus ikhlas.
Untuk
bisa dekat dengan manusia tentu kita harus menjaga silaturrahim secara intensif,
sering ketemu dan saling membantu atau melakukan hal-hal yang memungkinkan
menarik simpati manusia.
Lalau
bagaimana agar dekat dengan Allah?
Menurut
kaum sufi, langkah awal untuk dapat dekat dengan Allah adalah mensucikan jiwa
dengan cara menguasai dan mengontrol hawa nafsu. Bahkan dalam salah satu
pendapat yang ekstrim hamwa nafsu itu harus ditekan sampai titik terrendah, bila
memungkinkan mematikan hawa nafsu itu sama sekali. Terlalu berat memang. Tetapi
kita bisa berlatih melalui tahapan-tahapan berikut:
1. Mengosongkan
diri dari segala sifat tercela, Dosa dan kemaksiatan (Takhalli)
2. Menghiasi
diri dengan sifat terpuji (Tahalli)
3. Merasakan
kedekatan dengan Allah dengan sebenar-benarnya (Tajalli)
Hal
ini dapat diibaratkan ketika kita hendak menanam padi di sawah, maka langkah
pertama yang harus kita lkukan adalah membersihkan lahan terlebih dahulu dari
segala rumput dan hama yang dapat mengganggu pertumbuhan padi yang akan kita
tanam, setelah lahan bersih barulah kita bisa menanam dengan benih/bibit yang
terbaik, untuk kemudian memetik hasilnya pada waktu yang tepat.
Memang
sangat sulit melalui latihan ini, lebih sulit dari latihan militer. Tetapi kalau
kita berusaha dan konsisten pasti bisa. Dekat dengan manusia (yang kita kasihi)
saja butuh proses dan pengorbanan yang panjang,bahkan waktu yang cukup lama. Apa
lagi dekat dengan Allah. Tentu class nya
berbeda.
Kalau
dekat dengan manusia saja dapat menjadikan hati kita senang dan urusan serba
gampang, konon lagi dekat dengan Allah yang maha segalanya. Tinggal bilang, mau
apa?. Pasti diberi. Kadang walau tak rasional dan tak mungkin pasti akan di
berikan Allah, dengan syarat kita harus betul-betul dekat denganNya.