Pertama
saya ingin ucapkan selamat kepada kita yang telah melaksanakan shalat sunnah kusuf/gerhana matahari.
Apresiasi ini sungguh sangat berharga terlebih jika Allah langsung yang
memberikan ganjaran pahala dan keberkahan bagi yang melaksanakannya. Oleh
karena ini merupakan hal yang jarang terjadi, baru sekali ini sejak 19 Juni
1983 yang lalu. Kepada yang belum melaksanakan saya berdoa semoga Allah
memanjangkan umur kita hingga bisa bertemu dan melaksnakaan shalat gerhana di
masa mendatang.
Tulisan
ini tidak akan membahas tentang defenisi gerhana matahari dan proses
terjadinya. Cukuplah kita baca di buku IPA kelas 5 SD dahulu, atau praktisnya
silahkan searching google akan muncul
penjelasan ilmiah mengenai sebab terjadinya gerhana. Tulisan in juga tidak akan
menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan shalat gerhana. Di buku fiqh dan
kitab-kitab hadis sudah cukup dijelaskan mendetail. Hanya saja, yang menjedi esensinya adalah bagaimana
implementasinya?
Masih
menjadi sebuah pertanyaan besar, berapa banyak presentase orang yang
melaksanakan shalat gerhana daripada yang bereforia menyaksikan saat-saat
munculnya fenomena langka ini?. Sepertinya tuntunan untuk melaksanakan shalat kusuf , malah dijadikan sekedar tontonan
saja. Hal ini tentu sangat beralasan. Kita bisa lihat sendiri, mana lebih
banyak orang yang berkumpul di masjid pada saat gerhana daripada berkumpul
dilapangan terbuka?, atau mana lebih banyak orang yang menyaksikan secara live di TV dari pada kemesjid untuk
melaksanakan shalat?. Sudah lah, tak usah dijawab.
Sebenarnaya
himbauan telah jauh-jauh hari disampaikan oleh Majelis Ulama atau kantor
kementrian Agama untuk melaksanakan shalat sunnah kusuf, hanya saja mungkin himbauan tersebut masih kalah publikasi
di media massa. Mungkin kedepan ulama dan pemerintah yang mempunyai otoritas
lebih progresif dalam mensosialisasikan shalat gerhana kepada masyarakat. Bila perlu
buat surat edaran ke setiap masjid untuk melaksanakan shalat berjama’ah. Para ustadz
semestinya menjelaskan tatacara pelaksanaan shalat ini pada setiap pengajian,
bila perlu khususkan dalam materi khutbah jum’at. Sehingga masyarakat
menyadari, paham dan mau melaksanakannya.
Sebenarnya
pristiwa hari ini bisa menambah keimanan kita. matahari bulan dan bumi hari ini menunjukkan
kepatuhannya terhadap perintah Allah. Andaikan Allah mau, bisa saja Gerhana
sepanjang hari, bumi ini akan gelap tidak ada kehidupan. itu hanya perkara
kecil bagi Allah. Tapi gerhana hanya lebih kurang 3 menit saja untuk
menunjukkan keMaha kuasaanNya. Dalam rangka mensyukuri nikmat tersebut maka
kita di anjurkan untuk melaksanakan shalat, memperbanyak zikir dan taubat.
“Ah… tapi itu kan sunnah, orang
sekarang shalat yang wajib saja ditinggalkan, apa lagi yang sunnah?”.
Inilah
mental sebahagian muslim yang terdengar pagi subuh tadi. Menyebabkan masjid sepi
dari pelaksanaan Shalat sunnah gerhana.