Kamis, 03 Maret 2016

4 PERKARA YANG DIANGKAT ALLAH KETIKA AKHIR ZAMAN




Ada empat hal yang akan diangkat Allah ketika akhir zaman:

Pertama, keberkahan. Dahulu orang-orang tua kita hidup dalam kesederhanaan, makan hanya pakai garam dan rebusan daun-daunan, tidaka ada alat komunikasi, tidak ada teknologi, semuanya serba tradisional, tetapi umur mereka panjang dan jarang terkena penyakit. Sekarang semua serba instan, teknologi komunikasi meliputi setiap aktivitas manusia, tetapi dalam kenyataannya umur manusia sekarang sangat singkat, penyakit semakin modern berbanding lurus mengikuti perkembangan zaman. Semakin canggih teknologi medis semakin canggih pula penyakit yang kian hari bermunculan. Dari sini kita bisa melihat bahwa hari ini keberkahan sudah mulai diangkat Allah.

Mengapa keberkahan diangkat Allah?. Karena manusia semakin jauh dariNya. Allah telah lama menjanjikan bahwa jika manusia beriman dan bertakwa akan dibukakan keberkahan dari langit dan bumi (QS. Al- A’raaf: 96). Tetapi hari ini, semakin pesatnya teknologi manusia justru jauh dari Allah. Kadang, terlambat shalat karena keenakan main smart phone. Ibadah manusia hari ini sudah diganggu oleh kecanggihan teknologi. Shalat jum’at yang seharusnya mendengarkan khatib berwasiat, malah digunakan untuk bermain gadged.
Entah lah, tapi itu merupakan pemandangan yang jamak kita saksiakan belakangan ini. Maka pantas saja keberkahan mulai hilang dari kita.

Kedua adalah kasih sayang. Banyaknya pristiwa pembunuhan terhadap orang tua kandung demi mendapat warisan, kasus aborsi, KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dan perceraian, sudah cukup menjadi indikasi bahwa betapa hari ini kasih sang sudah mulai hilang. Jika kasih sayang sudah tidak ada lagi maka apa yang bisa membuat kita bahagia?. Tidak ada.

Ketiga, Rasa Malu. Dahulu, sangat tabu dan tidak terpuji  manakala berjalan berduaan, bergandengan tangan, berboncengan naik kendaraan antara  laki-laki dan perempuan yang belum menikah. Sekarang, dipinggir jalan didepan umum anak-anak muda kita berpelukan dan berciuman, sudah tidak ada rasa segan   kepada orang lain. Jika malu telah hilang maka hilang lah semuanya. Orang akan berbuat semaunya tanpa peduli perasan orang-orang yang melihatnya. Pantas kalau kalau Nabi mengatakan “malu itu sebahagian dari iman”. Dahulu, jika mempunyai anak perempuan yang hamil diluar nikah menjadi sebuah aib yang sangat memalukan, sekarang, hal itu menjadi sesuatu yang biasa. Bahkan data yang baru-baru ini saya peroleh dari hasil diskusi dengan salah seorang ka. KUA, dari 22 orang yang menikah setiap bulan ada 18 pasutri yang sudah kecelakaan duluan. Luar biasa.

Yang terahir adalah diangkat Allah keadilan, mencuri 2 batang kayu dihutan, divonis 2 tahun penjara. Tetapi membakar ratusan hektar hutan di Riau dan Kalimantan divonis tidak bersalah. Malah sampai sekarang kasusnya tak terdengar lagi. Baru-baru ini kasus seorang nenek yang mencuri singkong karena kelaparan divonis satu tahun penjara dan denda 2,5 juta rupiah. Tetapi koruptor yang mencuri trilyunan uang rakyat????. Century, BLBI, wisma atlet,dana bansos dll, apa kabarnya?. Masih abu-abu.
Rasa adil hari ini memang telah hilang. Kalau mau adil yang sesungguhnya sebaiknya kita menunggu pengadilan Tuhan saja.

Kalau mau jujur, semua kita pasti merisaukan hal yang sama. Keberkahan, kasih sayang, rasa malu dan keadilan memang secara perlahan mulai hilang. Lalu apa yang bisa kita lakukan??