Jumat, 04 Maret 2016

SEMUT LABA-LABA DAN LEBAH




Dalam bahasa Al-Qur’an semut (an-namal), laba-laba (al-ankabut), dan lebah (an-nahal) mempunyai karakteristik yang berbeda. Al-Qur’an mengabadikan tiga nama binatang ini menjadi nama surah bukan karena kebetulan disana terdapat makna filosofis yang tersembunyi yang menggambarkan tipikal manusia. Loh, kalau begitu sifat manusia sama dengan sifat binatang dong?. Iya.

Kita mulai dari semut, semut adalah hewan kecil yang rakus (omnivora) itu berarti mereka pemakan segalanya. Hobbynya adalah menumpuk-numpuk makanan. Konon kabarnya semut dapat mengumpulkan makanan yang tidak habis untuk ia makan selama setahun, padahal umur semut tidak samapai setahun. Semut juga terkenal dengan hewan yang sangat kuat, ia mampu mengangkat beban melebihi dari berat dan besar fisiknya.  Kabarnya menurut spesialis zoology dari universitas Cambridge Dr. Thomas Endlein, semut mampu mengangkat beban 100 kali berat tubuhnya. Sedangkan gajah hanya mampu menopang beban hanya dua kali berat badannya.

Saya tidak akan lanjutkan cerita semut ini, sekarang kita beralih ke hewan selanjutnya. Laba-laba. Banyak fakta tentang hewan ini, tapi saya mau lihat dari sisi yang tidak biasa di bahas. Laba-laba adalah hewan kanibal. Hal ini terlihat manakala saat sumber makanan langka. Dalam kebanyakan kasus, laba-laba betina akan memakan pasangan seks (jantan) setelah kawin, karena betina membutuhkan banyak energy untuk reproduksi. Tapi terkadang pejantanpun bisa memakan sang betina oleh karena kekurangan sumber makanan.

Sedangkan lebah adalah serangga yang dikenal dengan hewan memproduksi madu. Hewan penyengat ini memiliki sifat tidak mau memakan sesuatu kecuali dari tempat yang baik, yang ia keluarkan juga yang baik (madu) berguna bagi banyak orang. Lebah dimana ia hinggap tidak pernah merusak tempat hinggapannya, dia menjaga betul lingkungannya. Lebah juga tidak akan mengganggu manakala ia tidak diusik. Tapi ketika lebah merasa dipermainkan, maka kemana saja sipengacau pergi akan dikejar dan disengatnya. Namun demikian sengatan lebah pun berguna sebagai obat bagi manusia.

Saya tidak akan perpanjang lagi untuk mendeskripsikan ketiga hewan ini, saya hanya ingin mengatakan bahwa mentalitas manusia hari ini ada yang mirip dengan semut, kerjanya hanya menumpuk-numpuk harta, tidak pernah merasa cukup, bakhil dan pelit. Tidak peduli dengan tetangga sekitarnya yang sakit dan merintih kelaparan, padahal dia tau akan hal itu.
Ada juga manusia yang bermental seperti laba-laba, untuk mendapatkan sesuatu ia rela mengorbankan orang lain agar tujuannya tercapai, bila perlu mengorbankan temannya sendiri, atau lebih dari sekedar itu, dia rela mengorbankan keluarganya demi mendapatkan apa saja yang ia mau. Membunuh pun akan ia lakukan  asal apa yang ia cita-citakan berhasil.
Tetapi hari ini ada juga manusia yang bermental seperti lebah walaupun hanya sedikit. Selektif dalam memilih makanan, perkataannya tidak membuat tersinggung perasaan orang lain, dimana saja ia berada mudah bergaul dan menyesuaikan diri, serta tidak mau menjadi pengacau manakala ia tidak diusik.

Pertanyaannya adalah anda mau jadi yang mana: semut, laba-laba tau lebah?. Saya yakin anda pasti memilih menjadi lebah.
Semoga