Kamis, 30 Maret 2023

Bekerja Juga Ibadah

 


Bekerjalah kamu. Maka Allah dan Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. At-Taubah/9: 105).

Selama bulan Ramadan ini, aktivitas beribadah umat Islam terasa sangat meningkat. Masjid-masjid selalu ramai setiap masuk waktu salat, bacaan Al-Qur'an terdengar jelas, hampir tidak pernah sepi, kecenderungan manusia juga sangat dominan pada kebaikan. Ada perubahan jam kerja di hampir semua instansi, umumnya durasi waktunya dipercepat. Tidak hanya itu menjelang penghujung Ramadan nanti, setiap instansi biasanya memberikan uang tambahan (THR) sebagai bonus. Ini semua adalah berkah dari bulan suci Ramadan.

Bagi orang-orang yang telah terikat dengan suatu pekerjaan, tentu saja intensitas beribadah seperti membaca Al-Qur'an dan itikaf di masjid tidak bisa maksimal. Jangan bersedih. Bekerja juga adalah bagian dari ibadah yang tidak kalah pentingnya.

Seorang guru ibadahnya adalah bersungguh-sungguh mencerdaskan peserta didik, seorang pegawai kerjanya adalah memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Demikian pula ibadah bagi seorang pedagang adalah berjualan dengan jujur dan tertib soal takaran/timbangan.

Bermalas-malasan dalam bekerja, memberikan pelayanan yang buruk, bermuka masam, atau curang dalam takaran adalah bentuk penghianatan terhadap tugas. Lebih dari sekadar itu adalah dosa. Alih-alih mendapatkan nilai pahala dalam bekerja, yang tersisa hanya dosa.

Di atas segalanya, bagi yang tidak mempunyai waktu mengisi ibadah di bulan Ramadan, maksimal lah dalam bekerja. Karna serius dalam bekerja juga merupakan bagian dari ibadah dan sekaligus merupakan perwujudan dari sikap takwa.